Hal Yang Membuat Pasangan Cepat Baikan Setelah Ribut

Jakarta - Beberapa pasangan bisa dengan mudahnya berbaikan setelah bertengkar. Tapi ada juga yang butuh waktu lama untuk kembali mesra. Apa sebenarnya yang membuat pasangan mudah berdamai lagi setelah ribut?

Penelitian yang dilakukan para peneliti di Universitas Minnesota, Amerika Serikat, menemukan jawabannya. Dalam penelitian yang sudah dipublikasikan di jurnal Psychological Science itu terungkap, ternyata hubungan dengan ibu saat pasangan masih anak-anak bisa mempengaruhi apakah seseorang dapat menyelesaikan konflik tanpa ada dendam atau tidak.

Seperti dikutip WebMD, dalam penelitian tersebut, peneliti melakukan penelitian dalam jangka panjang. Peneliti mengikuti kehidupan 73 pasangan sejak sebelum lahir (pada pertengahan 1970-an), kuliah dan saat muncul di laboratorium bersama pasangannya.

Ketika berada di laboratorium, 73 pasangan diminta mendiskusikan satu topik yang mereka saling tidak sepakat selama 10 menit. Para responden kemudian mengobrol selama empat menit soal hal yang memang mereka tidak perdebatkan.

Dalam video rekaman yang dibuat peneliti terlihat, beberapa pasangan bisa dengan mudah berbaikan dan langsung membahas topik yang mereka setujui, tanpa ada rasa emosi. Sementara beberapa pasangan lain, masih sulit melepaskan emosi pasca perdebatan sebelumnya.

Hasil dari penelitian di laboratorium itu kemudian dibandingkan dengan data yang sudah dikumpulkan peneliti saat responden berusia 12 bulan dan 18 bulan. Peneliti menemukan, semakin dekat hubungan responden dengan orangtuanya atau pengasuhnya, semakin mudah mereka menyelesaikan konflik saat dewasa.

Menurut penelitian yang dipimpin oleh Jessica E. Salvatore Ph.D itu, bayi yang cepat ditenangkan oleh ibunya tumbuh menjadi orang dewasa yang bisa dengan mudah mengatasi perasaan negatifnya setelah bertengkar. Peneliti juga mengungkapkan bukan hanya hubungan dengan ibu atau pengasuh saat kecil saja yang bisa mempengaruhi bagaimana pasangan bisa dengan cepat berbaikan setelah bertengkar. Selama salah satu pihak bisa dengan mudah tidak merasa dendam, hubungan pasangan itu bisa bertahan lebih lama.

"Kami menemukan orang yang saat balita merasa tidak terlindungi tapi saat dewasa memiliki pasangan yang mudah merasa lebih baik setelah bertengkar, kemungkinan besar akan terus bersama," jelas Salvatore. "Jika salah satu pihak bisa mengatasi konlik, itu bisa mempengaruhi pasangannya dan hubungan mereka," tambahnya.

Popular posts from this blog

Dimana Gajah Kalo Ngumpet

Siapa Favorit Nyamuk?

BEKAL LAMARAN KERJA DAN LOWONGAN